Diary Electrical Student

Jumat, 19 Januari 2018

INFLASI DAN PERUBAHAN HARGA

Inflasi Harga Umum

     Inflasi harga umum (general price inflaction) didefinisikan sebagai peningkatan harga yang dibayarkan untuk barang dan jasa yang mengakibatkan penurunan daya beli unit moneter, yaitu sebuah realitas bisnis yang dapat mempengaruhi perbandingan sebagai alternatif dari segi ekonomi. Sejarah perubahan harga memperlihatkan bahwa inflasi lebih umum dan sering terjadi dibandingkan deflasi, yaitu penurunan harga-harga yang
akhirnya meningkatkan daya beli unit moneter.

        Salah satu pengukuran perubahan harga (dan estimasi inflasi harga umum) dalam perekonomian adalah Indeks harga konsumen (IHK). IHK merupakan indeks harga gabungan yang mengukur perubahan harga bahan makanan, perumahan, perawatan kesehatan, transportasi, pakaian, serta beberapa barang atau jasa tertentu yang digunakan oleh individu dan keluarga.


Terminologi dan Konsep – Konsep Dasar
Dibawah ini merupakan beberapa istilah dan definisi yang sering digunakan dalam pembahasan ini,



1.      Dolar Aktual (A$), sejumlah dolar yang berhubungan dengan sebuah arus kas (atau sejumlah arus non kas seperti penyusutan) sepanjang periode waktu terjadinya arus kas tersebut. Sebagai contoh, masyarakat pada umumnya melakukan antisipasi penghasilan mereka selama dua tahun dimuka dalam dolar aktual. Kadang-kadang A$ disebut sebagai dolar saat ini (current dollar) dan dolar yang telah terinflasi (Inflanted Dollar), dan daya beli dollar tersebut dipengaruhi oleh inflasi harga umum.



2.      Dolar Riil (R$), adalah suatu dolar yang dinyatakan dalam daya beli yang sama selama periode waktu tertentu. Sebagai contoh, unit harga masa depan barang dan jasa yang berubah dengan sangat cepat seringkali diestimasi dalam dollar riil (berdasarkan tahun dasar tertentu) untuk memberikan alat perbandingan yang konsisten. Kadang-kadang R$ dinyatakan sebagai Dolar konstan.



3.      Tingkat inflasi harga umum (f), sebuah pengukuran perubahan daya beli dolar selama periode waktu tertentu. Tingkat harga umum (juga berlaku pada situasi deflasi) didefinisikan oleh indeks perubahan harga pasar pada berbagai periode dasar.



4.      Tingkat bunga kombinasi (nominal) adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan modal, biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang memasukkan penyesuaian pasar untuk tingkat inflasi harga yang telah diantisipasi. Jadi, tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga pasar dan menggambarkan perubahan nilai waktu dari arus kas masa datang yang memperhitungkan pendapatan potensial riil (the potential real earning power of money) maupun estimasi inflasi harga umum dalam perekonomian.



5.      Tingkat bunga riil (i), merupakan uang yang dibayarkan untuk penggunan modal, biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang tidak memasukkan penyesuaian pasar untuk tingkat inflasi harga umum yang telah diantisipasi dalam perekonomian. Tingkat bunga riil kadang-kadang disebut sebagai tingkat bunga yang bebas inflasi.


   6.      Periode waktu dasar (b), periode waktu yang menjadi referensi atau periode waktu dasar yang digunakan untuk mendefinisikan daya beli dolar riil (konstan).
Inflasi atau Deflasi Harga    

      Inflasi (atau deflasi) harga deferensial, merupakan peningkatan (%) harga (dalam harga, atau biaya untuk sejumlah yang tetap), di bawah atau diatas tingkat inflasi harga umum, selama sebuah periode  waktu (biasanya dalam satu tahun) untuk barang atau jasa.


Strategi Aplikasi        
     Pendoman yang sering digunakan dalam praktek adalah penilaian yang didasarkan pada estimasi perubahan harga prospektif serta pada analisa sensitivitas. Meskipun demikian, metode analisa dolar aktual maupun riil tetap dapat digunakan dalam praktek. Jika kedua metode tersebut diterapkan dengan tepat, akan dihasilkan nilai ekuivalen arus kas periode waktu dasar yang sama. Kedua metode tersebut juga membutuhkan jumlah informasi yang sama, dan tidak ada perbedaan praktis dalam penerapanya.       

   Namun demikian, informasi yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut untuk melakukan interpretasiekonomi yang sangat berbeda. Hasil dari analisa dolar aktual adalah dalam daya beli pasar yang selalu berubah sepanjang waktu. Sedangkan hasil dari analisis dolar riil adalah dalam daya beli pasar yang konstan yang didefinisikan oleh periode waktu dasar.



Konsep Kurs Mata Uang dan Daya Beli
    Jika perusahaan domestik melakukan investasi diluar negeri, maka arus kas yang diterimanya adalah dalam satuan mata uang asing. Biasanya, investasi luar negeri ditandai oleh dua (atau lebih) pengubahan mata uang:
1.      Ketika investasi awal dibuat.
2.      Ketika arus kas dikembalikan ke perusahaan awal.

MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN

Definisi Risiko Ketidakpastian dan Sensitivitas
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, akan tetapi terdapat perbedaan mendasar antara risiko dan ketidakpastian. Menurut Robison dan Barry (1987), risiko adalah peluang dari suatu kejadian yang dapat diperhitungkan dan akan memberikan dampak negatif yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan ketidakpastian adalah peluang dari suatu kejadian yang tidak dapat diperhitungkan oleh pebisnis selaku pengambil keputusan. Djohanputro (2006) menyatakan risiko sebagai ketidakpastian yang telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya. Menurut Kountur (2004) ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi yang menyangkut apa yang akan terjadi. Ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan dapat berdampak merugikan atau menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntungkan maka disebut dengan istilah kesempatan (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan disebut sebagai risiko.
Sedangkan definisi sensitivitas adalah kemampuan organisme untuk merespon obat atau agen lain. Pada statistik, sensitivitas adalah ukuran keakuratan tes yaitu seberapa besar kemungkinan tes untuk mendeteksi positif orang-orang yang memiliki penyakit atau kondisi. Kontras dengan spesifisitas. Sebuah tes dengan sensitivitas yang tinggi akan hampir selalu positif bagi orang yang memiliki kondisi itu (tes memiliki hasil negatif palsu yang rendah). Sensitivitas juga dikenal sebagai tingkat benar positif. Kontras dengan spesifisitas.

Sumber – Sumber Ketidakpastian
Beberapa sebab orang tak dapat beripikir dengan tidak pasti ialah :
     1.    Obsesi
     2.    Phobia
     3.    Kompulasi
     4.    Hysteria
     5.    Delusi  
     6.    Halusinasi
     7.    Keadaan emosi
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental sipenderita. Andai kata penyebabnya sudah diketahui kemungkinan juga tidak dapat sembuh bila hal itu terjadi maka jalan yang paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.

Metode Nonprobabilitik Dalam Mengatasi Ketidakpastian
Dalam beberapa metode non-probabilitas dari ketidakpastian diperlukan 2 langkah. – Pertama, jika diperlukan dapat menggunakan derajat kepercayaan. – Kedua, perlu melakukan manipulasi (mengkombinasikan) derajat kepercayaan selama penggunaan system berbasis pengetahuan.

Analisis Titik Impas ( Break Even Point )
Break Even Point (BEP) adalah keadaan di mana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. 

Syarat-syarat Analisi Break Even Point:
      1.      Harga jual tidak berubah-ubah.
      2.      Seluruh biaya dapat dibagi ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
      3.      Biaya variabel bersifat proposional.
      4.     Jika barang yang diproduksi lebih dari satu jenis, maka komposisi barang yang dijual tidak                   berubah-ubah.

Manfaat Analisis Break Even (Titik Impas) 
Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan, bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break even dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan mengenaihal-hal sebagai berikut:
      1.  Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. 
      2.  Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
      3.  Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
      4.  Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap           keuntungan yang diperoleh.

Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).  
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut: 
      1.      Variabel Cost (biaya Variabel) 
Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit. 
      2.      Fixed Cost (biaya tetap) 
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan. 
      3.      Semi Varibel Cost 
Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales expense.

Analisis Sensitivitas
Analisis Sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan.
Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya.
Contoh:
- Perubahan biaya produksi dapat mempengaruhi tingkat kelayakan
Alasan dilakukannya analisis sensitivitas adalah untuk mengantisipasi adanya perubahan-perubahan berikut:
1. Adanya cost overrun, yaitu kenaikan biaya-biaya, seperti biaya konstruksi, biaya bahan-baku, produksi, dsb.
2. Penurunan produktivitas
3. Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek
Setelah melakukan analisis dapat diketahui seberapa jauh dampak perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek masih layak dilaksanakan.

Analisis Usulan Investasi Proyek
Dalam analisis usulan investasi, dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu diperhitungkan secara cermat untung ruginya. Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai dana dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut disebut penganggaran modal atau capital budgeting.
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai apakah usulan investasi/proyek dikategorikan layak atau tidak
1.Payback Period (PP)
2.Discounted Payback Period
3.Net Present Value (NPV)
4.Internal Rate of Return (IRR)
5.Profitability Index (PI)


Estimasi Optimis Pesimistis
Pesimis adalah sebuah sikap atau pandangan seseorang terhadap suatu hal yang digambarkan dengan ciri – ciri tidak yakin, murung, sedih, rasa putus asa, tidak ada harapan dan seperti berada dalam masa – masa yang sangat buruk.
Hal yang menyebabkan timbulnya rasa pesimis didalam diri seseorang, antara lain :
            Kurangnya rasa percaya diri
            Minimnya komunikasi dengan orang lain/lingkungan di sekitarnya
            Tidak adanya dukungan moril dari orang/lingkungan sekitarnya
            Tidak memiliki daya saing yang tinggi dalam dirinnya
Pesimis adalah sebuah sikap atau pandangan positif seseorang terhadap suatu hal yang digambarkan dengan ciri ciri berkeyakinan kuat, gembira, adanya harapan dan rasa percaya diri yang tinggi akan sebuah hasil yang maksimal di masa yang akan dating.
Hal ini yang menyebabkan seseorang memiliki rasa optimis dalam dirinya, antara lain :
           Memiliki daya saing yang tinggi dalam segala hal
           Memiliki inisiatif atau opsi kedua saat menghadapi sebuah masalah / peristiwa.
           Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
           Dapat berkomunikasi dengan baik dan lancer dengan orang – orang dan lingkungan sekitarnya
           Tidak takut gagal
           Memiliki pikiran posited dan tenang dalam menghadapi setiap masalah
           Mampu menerima kegagalan sebagai sebuah proses

Tingkat MARR yang Mempertimbangkan Resiko
MARR
 adalah tingkat suku bunga pengebalian minimum yang menarik , di mana tingkat suku bunga tersebut akan dijadikan dasar atau indikator keputusan manajemen sehubunga dengan pemilihan alternatif-alternatif biaya (cost alternatives), manfaat (benefit alternatives) atau kelayakan suatu investasi (feasibility study), Penentuan MARR harus mempertimbangkan beberapa hal, yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Cost of Capital (Biaya Modal)
Jika sumber biaya investasi adalah dana pinjaman, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan faktor biaya modal (tingkat suku bunga pinjaman ditambah dengan faktor-faktor resiko investasi). Karena return dari investasi yang dilakukan minimal harus menutupi biaya modal yang digunakan. Selain itu jumlah uang yang tersedia, dan sumber biaya dari mana dana tersebut diadakan (equity atau debt financing) perlu dipertimbangkan pul
Misalnya TELKOM akan membangun jaringan transport nasional yang berbasis teknologi ATM dengan modal investasi berupa pinjaman kredit dari sebuah Bank dengan tingkat bunga 60%/tahun, maka investasi yang dilakukan dikatakan layak jika memberikan return sama atau lebih dari 60%/tahun atau proyek investasi tersebut harus menghasilkan Net Present Value (NPV) atau Net Equivalence Uniform Annual Cash Flow (EUAC) positif.

Cost Opportunity Loss (Biaya Hilangnya Kesempatan)
Lain halnya bila investasi yang dilakukan dengan menggunakan modal sendiri, maka penentuan MARR harus mempertimbangkan biaya hilangnya kesempatan yang tidak diambil karena kita memutuskan atau menjatuhkan pilihan pada alternatif lain.
Misalkan TELKOM tahun 1998 memutuskan untuk investasi senilai Rp. 10 Trilyun dengan modal sendiri, maka investasi tersebut menghilangkan kesempatan TELKOM untuk memperoleh return
pada alternatif investasi lainnya, misalnya membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan suku bunga 70% /tahun ( = Rp. 7 Trilyun /tahun).

Risk Investment
Suatu investasi akan mengandung resiko, berapapun kecilnya resiko tersebut. Besar kecilnya resiko akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen (investor) dalam memiliki atau mencari informasi – informasi yang relevan dengan kegiatan investasi yang dilakukan. Semakin sedikit informasi yang dimiliki semakin besar resiko investasi yang harus ditanggung, demikian sebaliknya.

Jenis Organisasi dan Usaha
Suatu organisasi akan memiliki opportunity dan resiko yang berbeda dalam melakukan kegiatan investasi dengan organisasi lainnya. Demikian halnya dengan jenis usaha yang dimasuki. Jenis usaha manufaktur dimungkinkan memiliki tingkat MARR yang berbeda dengan usaha pertanian, perhotelan, dsb. Proyek pememrintah akan memiliki MARR yang berbeda dengan jenis sektor industri yang kompetitif

Penurunan  Umur Proyek
Penurunan adalah bagian dari benefit proyek yang dicadangkan tiap tiap tahun sepanjang umur ekonomis proyek sedemikian rupa sehingga merupakan dana yang mencerminkan jumlah biaya modal. Walaupun masuk dalam neraca rugi-laba tahunan, penyusutan tidak mengandung unsur pengeluaran uang ataupun sumber riil. Tujuan penyisihan modal ini adalah untuk mempertahankan tingkat investasi semula, sehingga bila umur ekonomis proyek sudah selesai, tingkat investasi yang sama dapat dilakukan kembali.

ANALISIS PENGGANTIAN

Alasan – Alasan Analisis Penggantian
Empat alasan utama yang meringkas sebagian besar penyebab penggantian aset adalah sbb:
  1. Kerusakan (pemburukan) fisik : adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset. Biasanya, penggunaan berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah aset menjadi kurang efisien.
  2. Keperluan perubahan : aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia. ® kategori lain dari keusangan (obsolescence)
  3. Teknologi : Dampak perubahan teknologi terhadap berbagai jenis aset akan berbeda-beda. Contoh : peralatan manufaktur terotomatisasi. ® kategori lain dari keusangan (obsolescence)
  4. Pendanaan : Faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh : menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset tersebut. ® dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (obsolescence)

Faktor – Faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis penggantian
Kesalahan hasil analisis akan sangat membahayakan keputusan yang logis, sehingga ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis penggantian :
  1. Kesalahan estimasi masa lalu
    Setiap kesalahan estimasi yang dibuat pada analisis sebelumnya terhadap aset lama tidaklah relevan (kecuali terdapat implikasi pajak penghasilan). Contoh : ketika nilai buku (BV) sebuah aset lebih besar daripada nilai pasar (MV) masa sekarangnya, perbedaannya seringkali dianggap sebagai sebuah kesalahan estimasi. ‘Kesalahan’ tersebut juga timbul ketika kapasitas tidak lagi mencukupi, biaya pemeliharaan lebih tinggi dari yang diantipasi dst.
    Faktanya adalah kerugian tsb telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian ini tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
  1. Perangkap Sunk Cost (Biaya Tertanam)
    Jika pajak dilibatkan, kita harus memasukkan sunk cost ke dalam analisis ekonomi teknik. Kesalahan serius dapat terjadi dalam praktek jika sunk cost ditangani secara tidak tepat dalam.Sunk cost (yaitu MV-BV<0) berkaitan dengan mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan ini akan menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
  1. Nilai investasi aset lama dan pandangan pihak luar (outsider viewpoint)
    “Titik pandang pihak luar (outsider viewpoint)” untuk memperkirakan jumlah investasi asetlama (defender). Outsider Viewpoint adalah perspektif pihak ketiga yang netral dalam
    menetapkan MV sebuah aset bekas secara wajar (fair). Titik pandang ini mendorong analis
    untuk memfokuskan pada arus kas saat ini dan masa datang, sehingga menghindari godaan untuk memikirkan biaya masa lalu.

    MV
    saat ini yang dapat dicapai (dimodifikasi oleh pengaruh pajak penghasilan) adalah jumlah
    investasi yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat ini dalam analisis penggantian. Salah satu cara membenarkan hal ini adalah dengan menggunakan biaya peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (opportunity forgone principle). Artinya, jika diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang ada saat ini, kita melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat dicapai pada waktu tersebut. Jadi, hal ini menggambarkan opportunity cost mempertahankan aset lama (defender).
    Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan penantang (aset pengganti), maka dalam analisis penggantian, pengeluaran ini harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat ini untuk menentukan investasi total aset lama.
Ketika menggunakan outsider viewpoint, total investasi aset lama adalah opportunity cost dari tidak menjual aset yang ada saat ini untuk memperoleh MV-nya, plus biaya memperbaikinya sehingga dapat bersaing dengan penantang terbaik (semua aset baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi dari harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan outsider viewpoint untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan ini akan menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.

Masalah Penggantian yang Khas
Investasi modal sebuah mesin yang dibeli dua tahun lalu adalah $20.000. Mesin tersebut telah disusutkan dengan menggunakan metode MACRS (GDS), dan BVnya saat ini adalah sebesar $9.600. MV mesin tersebut, jika dijual saat ini, adalah $5.000 dan akan memerlukan biaya $2.000 untuk mereparasi mesin agar tetap dapat dipergunakan selama lima tahun lagi. Berapakah (a) total investasi aset lama dan (b) nilai yang tidak diamortisasi?
Jawaban :
Investasi aset lama adalah MVnya saat ini plus setiap pengeluaran yang dibutuhkan agar aset masih dapat dipergunakan (dan dapat dibandingkan) relatif terhadap mesin baru yang tersedia.
(a) Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $5.000 + $2.000 = $7.000
(b) Jika mesin ini dijual sebesar $5.000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $9.600 - $5.000 = $4.600
4. Pentingnya konsekuensi pajak penghasilan
Penggantian aset seringkali menimbulkan capital gain atau capital loss atau keuntungan atau kerugian dari penjualan tanah atau properti yang dapat disusutkan. Untuk memperoleh analisis ekonomi yang akurat dalam hal ini, analisis harus dibuat dengan dasar setelah pajak (after-tax basis).
Pengaruh pajak penghasilan pada keputusan penggantian tidak dapat diabaikan. Kredit pajak penghasilan yang hilang berkaitan dengan alternatif mempertahankan aset lama akan menjauhkan preferensi ekonomi dari aset lama, sehingga mendorong aset pengganti sebagai pilihan lebih baik.

Alur Keputusan Analisis Peggantian


Sumber :

            https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/14/akuntansi-inflasi-dan-perubahan-harga/
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/77_Ketidakpastian.pdf

http://uthyns.blogspot.co.id/2016/04/analisis-titik-impas-bep-dan-analisis.html
http://studylibid.com/doc/7289/bab-5-analisis-usulan-investasi
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-pesimis-dan-optimis/
http://eliahutagi.blogspot.co.id/2012/02/minimum-attractive-rate-of-return-marr.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH PROGRAM PERULANGAN ARDUINO PADA RUNNING LED Pada postingan kali ini saya akan menunjukan salah satu contoh program menggunakan peru...