1. Pendekatan Terintegrasi
Pendekatan
terintegrasi digunakan untuk mengembangkan arus kas netto untuk altenatif proyek terpilih.
Kita akan mempergunakan istilah proyek menurut pekerjaan yang
merupakan subjek analisis.
Untuk memperkirakan biaya dan penghasilan akan datang untuk suatu alternatif, perspektif (sudut pandang) dari arus kas haruslah disusun. Selain itu, kita juga harus mendefinisikan garis dasar perkiraan dan periode analisis. Pada umumnya, arus kas dikembangkan dari sudut pandang si pemilik modal.
merupakan subjek analisis.
Untuk memperkirakan biaya dan penghasilan akan datang untuk suatu alternatif, perspektif (sudut pandang) dari arus kas haruslah disusun. Selain itu, kita juga harus mendefinisikan garis dasar perkiraan dan periode analisis. Pada umumnya, arus kas dikembangkan dari sudut pandang si pemilik modal.
Arus
kas netto untuk suatu alternatif menyatakan apa yang diperkirakan terjadi pada
biaya dan penghasilan mendatang dari sudut pandang yang dipergunakan. Kemudian,
perubahan yang diperkirakan dalam biaya dan penghasilan tersebut dihubungkan
dengan alternatif yang relatif terhadap garis dasar secara konsisten juga
dipergunakan untuk seluruh alternatif yang akan diperbandingkan.
Jika
pendekatan garis dasar perkiraan yang digunakan dalam kajian, maka pendekatan
itulah yang harus digunakan secara konsisten untuk seluruh alternatif. Kesalahan
yang sering dilakukan adalah kesalahan mempergunakan kedua definisi garis dasar
ketika mengembangkan arus kas individual.
Pendekatan terintegrasi termasuk tiga komponen dasar,yaitu:
Pendekatan terintegrasi termasuk tiga komponen dasar,yaitu:
A. Struktur
Perincian Kerja (WBS)
Teknik
ini merupakan alat dasar dalam manajemen proyek dan alat bantu yang penting
dalam studi ekonomi teknik. WBS berlaku sebagai kerangka kerja untuk
mendefinisikan seluruh elemen-elemen kerja proyek dan hubungan-huburìgan antar
mereka, mengumpulkan dan mengorganisasikan informasi, mengembangkan data biaya
dan penghasilan yang relevan dan mengintegrasikan aktivitas-aktivitas manajemen
proyek. Jika WBS tidak ada dan proyek merupakan ukuran yang layak, maka langkah
pertama dalam mempersiapkan arus kas untuk altematif-alternatif, sebaiknya
dengan mengembangkan salah satu.
WBS
penting dalam memastikan inklusi dari seluruh elemen-elemen kerja,
mengeliminasi duplikasi dan tumpang tindih antara elemen-elemen kerja,
menghindari aktivitas-aktivitas tak berhubungan dan melindungi
kesalahan-kesalahan lain yang dapat masuk ke dalam kajian. Kamus deskripsi WBS
sering kali dipersiapkan untuk proyek-proyek besar untuk memastikan bahwa tiap
elemen kerja dalam hierarki didefinisikan secara unik.
B. Struktur Biaya dan
Penghasilan
Komponen
dasar ke dua dari pendekatan terintegrasi untuk pengembangan arus kas adalah struktur
biaya dan penghasilan. Struktur ini dipergunakan untuk mengindentifikasi
dan mengkategorikan biaya dan penghasilan diperlukan untuk dimasukkan dalam
analisis.
a. Pemakaian
Konsep Siklus-Umur dan WBS.
Siklus
umur dibagi menjadi dua periode waktu umum: fasa akuisisi dan fasa operasi.
Konsep dimulai dengan identifikasi awal dari kebutuhan atau keinginan ekonomi
(persyaratan) dan diakhiri dengan pembayaran atau penyelesaian. Jadi, dinginkan
untuk mencakup seluruh biaya dan penghasilan sekarang dan akan datang.
Konsep
siklus-umur dan WBS merupakan bantuan penting dalam pengembangan struktur biaya
dan penghasilan untuk suatu proyek. Siklus umur mendefinisikan periode waktu
maksimum dan menetapkan batasan elemen biaya dan penghasilan yang diperlukan
untuk dipertimbangkan dalam pengembangan arus kas.
Secara
ideal, periode kajian untuk proyek adalah siklus umur dari produk, struktur,
sistem dan pelayanan yang terlibat. Hal ini memberikan seluruh biaya dan
pendapatan yang relevan, baik sekarang dan akan datang, untuk dipertimbangkan
secara penuh dalam pembuatan keputusan. Juga, periode kajian ini memungkinkan
pertukaran secara eksplisit antara biaya-biaya awal selama fasa akuisisi dan
seluruh biaya dan penghasilan berikutnya selama fasa operasi dalam menganalisa
beberapa alternatif.
b. Perkiraan
Diperlukan Untuk Studi Ekonomi Teknik Tipikal
Sumber
kesalahan paling serius dalam mengembangkan arus kas adalah pengabaian
kategori-kategori penting dari biaya dan penghasilan. Struktur biaya dan
penghasilan, dipersiapkan dalam bentuk tabel atau daftar, merupakan cara yang
baik dari perlindungan kesalahan serupa. Kedekatan secara teknis dengan proyek
merupakan hal penting dalam memastikan ketidaklengkapan struktur, sebagaimana
mempergunakan konsep siklus umur dan WBS untuk persiapannya.
C. Teknik-Teknik
(Model-Model) Perkiraan
Komponen dasar ke tiga dari pendekatan
terintegrasi melibatkan teknik-teknik (model-model) perkiraan. Teknik-teknik tersebut,
bersama dengan data biaya dan penghasilan yang rinci dipergunakan untuk
mengembangkan perkiraan arus kas dan arus kas netto untuk tiap altematif.
Perkiraan biaya dan penghasilan dapat diklasifikasikan menurut rincian, akurasi
dan pemakaian yang mereka inginkan sebagai berikut:
1. Orde
dari perkiraan besarnya (tingkat evaluasi perencanaan dan awal
dari suatu proyek)
Orde
perkiraan besarnya dipergunakan dalam menseleksi altematif-altematif yang
layak untuk kajian. Mereka secara tipikal memberikan akurasi dalam batas kurang lebih
30 sampai 50% dan dikembangkan melalui hal-hal semi formal seperti konferensi, angket
dan pertanyaan-pertanyaan bersifat umum yang diaplikasikan pada Tingkat 1 atau 2 dari
WBS.
layak untuk kajian. Mereka secara tipikal memberikan akurasi dalam batas kurang lebih
30 sampai 50% dan dikembangkan melalui hal-hal semi formal seperti konferensi, angket
dan pertanyaan-pertanyaan bersifat umum yang diaplikasikan pada Tingkat 1 atau 2 dari
WBS.
2. Perkiraan
setengah rinci atau rencana anggaran (tingkat desain
pendahuluan atau konseptual dari suatu proyek)
Perkiraan
rencana anggaran (setengah rinci) disusun untuk mendukung pekerjaan
desain pendahuluan dan keputusan dibuat selama periode proyek iiii. Aku- rasi perkiraan
biasanya terletak dalam batas kurang lebih 15 %. Perkiraan ini berbeda dalam kebenaran
laporan biaya dan penghasilan dan jumlah pekerjaan diha- biskan untuk perkiraan.
Persamaan perkiraan yang diaplikasikan pada Tingkat 2 dan 3 dari WBS dipergunakan
secara normal.
biasanya terletak dalam batas kurang lebih 15 %. Perkiraan ini berbeda dalam kebenaran
laporan biaya dan penghasilan dan jumlah pekerjaan diha- biskan untuk perkiraan.
Persamaan perkiraan yang diaplikasikan pada Tingkat 2 dan 3 dari WBS dipergunakan
secara normal.
3. Perkiraan
definitif (terinci): dipergunakan dalam tingkat
engineering/konstruksi terinci dari suatu proyek
Perkiraan
secara rinci dipergunakan sebagai dasar untuk penawaran dan untuk
membuat keputusan desain secara rinci. Akurasinya sebesar kurang lebih 5%. Perkiraan
ini dibentuk dari spesifikasi, gambar, peninjauan lokasi, penentuan penjual, dan catatan
sejarah perusahaan dan biasanya dilakukan pada Tingkat 3 dan tingkat selanjutnya dalam
WBS. Tingkat rincian dan akurasi dari perkiraan akan tergantung pada:
ini dibentuk dari spesifikasi, gambar, peninjauan lokasi, penentuan penjual, dan catatan
sejarah perusahaan dan biasanya dilakukan pada Tingkat 3 dan tingkat selanjutnya dalam
WBS. Tingkat rincian dan akurasi dari perkiraan akan tergantung pada:
1. Waktu
dan pekerjaan tersedia dan dinilai oleh kepentingan kajian.
2. Kesulitan
memperkirakan bagian-bagian dalam pertanyaan.
3. Metode
atau teknik yang dipakai.
4. Kualifikasi
dari penilai.
5. Sensitivitas
dari hasil-hasil kajian terhadap perkiraan faktor utama.
Selama perkiraan menjadi lebih rinci, secara tipikal akurasi menjadi lebih baik tetapi
biasa perkiraan bertambah secara dramatis.
biasa perkiraan bertambah secara dramatis.
2. Teknik-Teknik (Model-Model) Perkiraan Terpilih
Teknik-teknik
perkiraan yang didiskusikan dalam bagian ini dapat dipergunakan untuk perkiraan
orde besar dan beberapa perkiraan setengah rinci atau rencana anggaran. Teknik-teknik
ini sangat berguna dalam seleksi awal dari alternatif-alternatif yang layak
untuk analsis lebih lanjut dalam fasa desain konseptual atau pendahuluan dari
suatu proyek. Seringkali, model-model ini dapat dipergunakan dalam fasa desain
rinci dari suatu proyek untuk mengurangi jumlah perkiraan teknis berdasarkan
pada ongkos material, biaya-biaya standard an informasi rinci lainnya. Teknik-teknik perkiraan terpilih yang akan dibahas
adalah teknik indeks, teknik satuan, teknik faktor, dan hubungan-hubungan
perkiraan.
A.
Indeks
Biaya dan harga bervariasi terhadap waktu dengan
sejumlah alasan, termasuk kemajuan teknologi, tersedianya tenaga kerja dan
material serta inflasi. Indeks merupakan bilangan tak berdimensi yang
menunjukkan berapa biaya yang berubah terhadap waktu dengan basis tahun dasar.
Indeks memberikan cara yang tepat untuk mengembangkan perkiraan biaya dan harga
sekarang serta akan datang dari data yang tersedia.
(1)
di mana
k =
tahun referensi dimana biaya dan harga barang diketahui
n =
tahun dimana biaya atau harga diperkirakan (n>k)
Cn = biaya atau harga yang diperkirakan dari barang dalam
tahun n
Ck = biaya atau harga barang dalam tahun referensi k
Persamaan tersebut juga dinyatakan sebagai teknik rasio
dari biaya dan harga perbaruan. Pada teknik ini, biaya dan harga penjualan
potensial suatu barang dapat diambil dari data terdahulu dengan tahun dasar
khusus dan diperbarui dengan satu indeks. Konsep ini dapat diaplikasikan pada
tingkat lebih rendah WBS untuk memperikirakan biaya peralatan, material, dan
tenaga kerja, sama halnya pada tingkat atas WBS untuk memperkirakan biaya proyek
total dari fasilitas baru, jembatan, dan sebagainya.
B.
Teknik Satuan
Teknik satuan meliputi pemakaian ”faktor per satuan”
yang dapat diperkirakan secara efektif, contohnya adalah biaya modal dari
pembangkit per kilowatt kapasitas, penghasilan per mil, biaya perawatan per
jam, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut jika dikalikan dengan satuan yang
tepat akan memberikan perkiraan total dari biaya, penghematan atau penghasilan.
C.
Teknik Faktor
Teknik faktor merupakan perluasan dari metode satuan,
dalam strategi pembagian dasar, dimana satu penjumlahan produk dari beberapa
kuantitas atau komponen dan menambahkannya untuk tiap komponen yang
diperkirakan secara langsung adalah,
(2)
dimana
C = biaya
yang diperkirakan
Cd = biaya
dari komponen terseleksi d yang diperkirakan secara langsung
fm = biaya per satuan komponen m
Um = jumlah satuan komponen m
Teknik
faktor sangat berguna ketika kekompleksan dari situasi perkiraan tidak
memerlukan WBS tetapi beberapa bagian berbeda dilibatkan.
D.
Hubungan-hubungan Perkiraan
Hubungan-hubungan perkiraan biaya dan harga merupakan
model matematis yang menjelaskan biaya suatu barang (misalnya produk, barang,
atau aktivitas) sebagai fungsi dari satu atau lebih variabel bebas.
Bermacam-macam teknik statistik atau matematis lainnya dipergunakan untuk
mengembangkan hubungan-hubungan perkiraan. Model regresi linear sederhana dan
regresi linear kelipatan yang merupakan standar metode statistik untuk
memperkirakan nilai variabel terikat sebagai fungsi dari satu atau lebih
variabel bebas.
a. Teknik Ukuran-Pangkat
Teknik ukuran pangkat, yang seringkali dinyatakan
sebagai model eksponensial, sering dipergunakan untuk menentukan biaya pabrik dan
peralatan industri. Metode ini menyatakan bahwa biaya bervariasi terhadap
jumlah pangkat dari perubahan kapasitas atau ukuran.
(3)
dimana
CA = biaya
untuk pabrik A
CB = biaya untuk pabrik B
SA = ukuran pabrik A
SB =
ukuran pabrik B
X =
faktor kapasitas-biaya untuk menunjukkan ekonomi skala
b. Pembelajaran dan Perbaikan
Konsep dasar dari kurva pembelajaran adalah beberapa
sumber-sumber input (misalnya biaya energi, jam-jam tenaga kerja, biaya
material, jam-jam engineering) berkurang pada tiap output dasar satuan sebagai
jumlah satuan yang dihasilkan. Kebanyakan kurva pembelajaran didasarkan pada
asumsi bahwa pengurangan persentase yang terjadi akan membuat jumlah
satuan-satuan yang dihasilkan menjadi dua kali lipatnya. Sebagai contoh, jika
100 jam tenaga kerja diperlukan untuk menghasilkan satuan output pertama dan
diasumsikan kurva pembelajaran 90% maka 100 (0,9) = 90 jam kerja akan diperlukan
menghasilkan unit kedua. Hal serupa, 100 (0,9)2 = 81 jam kerja
akan diperlukan untuk menghasilkan unit keempat, dan seterusnya. Sehingga,
kurva pengetahuan 90% akan menghasilkan pengurangan 10% dalam jam-jam tenaga
kerja tiap kali kuantitas produksi dilipatduakan.
Asumsi dari pengurangan persentase dengan jumlah
konstan dari sumber input yang dipergunakan (per satuan output) tiap waktu
jumlah satuan output dilipatduakan dapat dipergunakan untuk mengembangkan model
matematik sebagai fungsi pembelajaran (perbaikan). Jika,
u =
jumlah satuan output
Zu = jumlah satuan sumber input yang diperlukan untuk
menghasilkan jumlah satuan
output u
output u
k =
jumlah satuan sumber input yang diperlukan untuk menghasilkan satuan output
pertama
pertama
s = parameter koefisien arah kurva pembelajaran yang dinyatakan sebagai pecahan
desimal (untuk kurva pembelajaran, s = 0,9)
desimal (untuk kurva pembelajaran, s = 0,9)
3. Biaya-Biaya Produk Total Perkiraan Terpilih dan Harga
Penjualan
Pabrikan
selalu dihadapkan dengan masalah pembuatan produk yang dapat dijual pada harga
yang kompetitif sehingga mereka dapat membuat keuntungan yang layak. Harga dari
produk mereka didasarkan pada biaya keseluruhan untuk membuat barang ditambah
keuntungan.
Biaya produk dapat diklasifikasikan secara langsung atau
tidak langsung. Biaya langsung secara mudah ditentukan ditetapkan untuk produk
yang khusus, sedangkan biaya tidak langsung tidaklah secara mudah dialokasikan
untuk produk tertentu.
Suatu perkiraan yang rinci diperlukan. Sehingga, kita
memerlukan gambar, spesifikasi, skedul produksi, catatan historis dari biaya
tenaga kerja perusahaan, tagihan untuk material dan rencana proses. Rencana
proses menjelaskan seluruh operasi yang harus dilakukan untuk produk dan
jam-jam tenaga kerja ikut dilibatkan.
Biaya engineering dan
desain terdiri dari desain, analisis dan gambar, bersama dengan biaya-biaya
lainnya seperti reproduksi. Biaya engineering dapat
dialokasikan terhadap produk dengan dasar berapa banyak jam kerja engineering yang
dilibatkan. Tipe-tipe biaya major lainnya yang harus diperkirakan adalah
sebagai berikut:
Ø Biaya-biaya perkakas, yang terdiri dari
perawatan dan perbaikan ditambah biaya dari tiap peralatan baru.
Ø Biaya tenaga kerja manufaktur, yang
ditentukan dari data standar, catatan historis, atau departemen akunting.
Ø Biaya-biaya material, yang didapat dari
catatan historis, ketetapan penjual dan tagihan material.
Ø Kelebihan
bahan buangan harus dimasukkan.
Ø Supervisi,
yang merupakan biaya tetap berdasarkan gaji dari karyawan supervisor.
Ø Biaya tambahan pabrik, yang termasuk
utilitas, perawatan, dan perbaikan. Terdapat bermacam-macam metode yang
dipergunakan untuk mengalokasikan biaya tambahan, seperti pembagian terhadap
dollar tenaga kerja langsung, atau jam-jam tenaga kerja langsung, atau jam-jam
mesin.
Ø Biaya administratif, yang seringkali
dimasukkan dalam biaya tambahan pabrik (atau pokok).
A.
Perkiraan Biaya Manufaktur
Secara
tipikal, biaya-biaya tenaga kerja langsung diperkirakan melalui teknik satuan.
Rencana proses manufaktur dipergunakan untuk memperkirakan jumlah total dari
jam-jam tenaga kerja langsung yang diperlukan per satuan output. Besaran ini
kemudian dikalikan dengan rata-rata tenaga kerja komposit untuk mendapatkan
biaya tenaga kerja langsung total.
Biaya-biaya
tenaga kerja tidak langsung seringkali dialokasikan terhadap produk-produk
individual dengan mempergunakan perkiraan faktor. Perkiraan-perkiraan didapat
dengan pernyataan biaya sebagai persentase dari biaya lainnya.
B.
Pembiayaan Desain dan Sasaran
Firma-firma Jepang menerapkan konsep pembiayaan sasaran yang merupakan
pendekatan dari atas ke bawah. Fokus dari pembiayaan sasaran adalah “berapa
sebaiknya biaya produk” selain dari “berapa biaya produk”. Pembiayaan sasaran dimulai
dengan penyelidikan pasar untuk menentukan harga jual terbaik dari produk
pesaing. Biaya sasaran didapat dengan deduksi hasil diinginkan pada penjualan
(ROS = return on sales) dari harga jual kompetitor yang terbaik.
ROS secara tipikal dinyatakan sebagai persentase harga.
Biaya sasaran = harga kompetitor (1 –
ROS) (5)
Biaya
sasaran ini didapat terutama untuk perencanaan produk dan dipergunakan sebagai
tujuan untuk desain engineering, perolehan dan produk.
Proses
desain engineering pendahuluan diawali secara bersama dengan
penentuan biaya sasaran dan mempergunakan perkakas konvensional seperti
struktur perincian kerja dan perkiraan biaya untuk mempersiapkan proyeksi biaya
manufaktur total dari bawah ke atas. Biaya manufaktur total menyatakan suatu
penaksiran awal dari berapa biaya firma untuk desain dan pembuatan produk yang
dipertimbangkan. Biaya manufaktur total kemudian dibandingkan terhadap biaya
sasaran dari atas ke bawah. Jika biaya manufaktur total melebihi biaya sasaran,
maka desain harus balik kembali ke engineering untuk
membandingkan nilai dan fungsi desain dan berusaha mengurangi biaya desain.
Proses iteratif ini merupakan kunci yang menunjukkan prosedur desain untuk
biaya. Jika biaya manufaktur total dapat dibuat lebih sedikit dibandingkan
biaya sasaran, proses desain berlanjut sampai desain terinci, berpuncak dalam
desain akhir untuk diproduksi. Jika biaya manufaktur total tidak dapat
dikurangi ke biaya sasaran, firma akan mempertimbangkan secara serius untuk
mengabaikan produk.
4. PERKIRAAN ARUS KAS PROYEK KECIL
Kas
bergerak masuk dan keluar dari bisnis dalam tiga cara:
1. Operasi (misalnya, dengan melakukan penjualan atau membeli persediaan).
2. Pembiayaan (misalnya, dengan mengambil pinjaman baru atau dengan membayar
mereka).
3. Investasi (misalnya, dengan menjual atau membeli aset).
1. Operasi (misalnya, dengan melakukan penjualan atau membeli persediaan).
2. Pembiayaan (misalnya, dengan mengambil pinjaman baru atau dengan membayar
mereka).
3. Investasi (misalnya, dengan menjual atau membeli aset).
Perkiraan arus kas menunjukkan bagaimana Anda bisa
mengharapkan uang tunai untuk bergerak melalui bisnis Anda dengan cara ini.
Dengan
perkiraan arus kas, Anda dapat:
· Model bisnis baru atau proyek untuk memeriksa bahwa
itu layak.
· Periksa bahwa Anda akan memiliki cukup uang untuk
membayar staf Anda dan pemasok, dan menutupi biaya operasional.
· Mengantisipasi kekurangan dalam kas dan baik
merencanakan operasi yang sesuai atau mengatur keuangan untuk menutupi
kekurangan.
· Tentukan kebutuhan pinjaman Anda dan merencanakan
penanaman modal.
· Memantau uang karena (piutang) dan uang yang
terutang (hutang), dan mengelola saham untuk membuat penggunaan terbaik dari uang
tunai.
· Rencana strategi investasi untuk memastikan bahwa
Anda bisa mendapatkan yang terbaik-mungkin pengembalian uang lebih.
Mereka tidak akan menunjukkan pendapatan Anda melaporkan, karena hal ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lebih luas seperti penyusutan (bagaimana
biaya aset dialokasikan oleh akuntan) dan amortisasi (di mana pembayaran besar
tersebar di beberapa periode waktu).
Perkiraan arus Kas membantu Anda untuk membangun sebuah model cara di mana uang
tunai bergerak dalam suatu proyek atau organisasi. Hal itu Anda untuk
memprediksi apakah penjualan atau meramalkan pendapatan Anda untuk menutupi
biaya operasi. Juga memungkinkan Anda untuk menganalisis apakah suatu proyek
akan cukup menguntungkan untuk membenarkan upaya memasukkan ke dalamnya.
Arus Kas Prakiraan merupakan alat penting untuk menyelidiki apakah suatu
proyek atau bisnis layak. Mereka memungkinkan Anda untuk bereksperimen dengan
faktor-faktor berubah, untuk melihat dampak bahwa ini akan memiliki.
5. Pengembangan
Arus Kas
Sebagaimana kita ketahui, bahwa sistem Akuntansi di Indonesia telah diputuskan untuk mengikuti aliran Amerika, maka pernyataan ini juga berpengaruh terhadap Akuntansi di Indonesia. Dengan melihat keadaan dan kebutuhan Negara Indonesia khususnya mengenai informasi keuangan dari suatu unit usaha, maka oleh Komite Ikatan Akuntansi Indonesia dengan penelitian yang bertahun-tahun yang telah dilakukan mengambil langkah yang matang untuk memasukkan laporan arus kas sebagai laporan utama pengganti laporan sumber dan penggunaan dana. Karena laporan ini dianggap lebih memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai laporan.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa sistem Akuntansi di Indonesia telah diputuskan untuk mengikuti aliran Amerika, maka pernyataan ini juga berpengaruh terhadap Akuntansi di Indonesia. Dengan melihat keadaan dan kebutuhan Negara Indonesia khususnya mengenai informasi keuangan dari suatu unit usaha, maka oleh Komite Ikatan Akuntansi Indonesia dengan penelitian yang bertahun-tahun yang telah dilakukan mengambil langkah yang matang untuk memasukkan laporan arus kas sebagai laporan utama pengganti laporan sumber dan penggunaan dana. Karena laporan ini dianggap lebih memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai laporan.
Oleh karena itu, dinyatakan bahwa suatu perusahaan harus menyusun
atau diwajibkan menyusun laporan arus kasnya sebagai bagian yang tidak
terpisahkan (bagian integral) dari laporan untuk setiap periode penyajian
laporan keuangan. Pernyataan ini mulai efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari
1995. Jadi, laporan arus kas ini merupakan perkembangan dari laporan perubahan
posisi keuangan dan merupakan pengganti dari laporan sumber dan penggunaan dana
yang disusun untuk memenuhi permintaan informasi keuangan bagi pihak luar
perusahaan.
http://oursolving.blogspot.co.id/2011/09/54-cash-flow-forecasting-peramalan-arus.html
https://shelmi.wordpress.com/2010/10/25/analisa-laporan-arus-kas/
https://shelmi.wordpress.com/2010/10/25/analisa-laporan-arus-kas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar