Diary Electrical Student

Jumat, 31 Januari 2020

DAMPAK YANG TERJADI PADA DUNIA DAN INDONESIA OLEH SERANGAN AMERIKA KEPADA JENDERAL IRAN

Hasil gambar untuk konflik as iran
Sumber (tirto.id)

Pada awal januari 2020, Amerika Serikat membunuh Mayor Jenderal Qasim Solaemani lewat serangan udara di salah satu bandara di irak dengan drone tanpa awak milik Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat Donal Trump mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kemudian Iran marah besar
dengan menyerang balik dengan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Seriikat di Irak. Akibatnya hubungan antara Amerika Serikat dengan Iran memanas yang berdampak pada perekonomian dunia.

Salah satu yang menjadi dampak dari konflik AS-Iran adalah harga minyak dunia yang terus naik. Karena timur tengah merupakan wilayah dengan salah satu cadangan minyak terbesar di dunia. Namun yang dirasakan langsung pada Indonesia yaitu potensi terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena pemerintah sendiripun masih ketergantungan impor minyak mentah. Lalu kemungkinan juga tarif dasar listrik (TDL) juga naik karena salah satu Pembangkit Listrik yang ada di Indonesia masih mengandalkan BBM.

Harga minyak melonjak tinggi level US$ 6 5 per barel di New York setelah Iran menembakkan roket ke pangkalan udara AS. Tak hanya harga minyak, harga emas juga ikut meroket. Di Indonesia bahkan harga emas batangan Antam telah mencapai hampir Rp 800 ribu per gram. Harga minyak mentah telah naik sekitar 6 persen sejak Amerika membunuh Soleimani dalam serangannya pekan lalu. Peristiwa ini memicu kemarahan pemerintah Iran yang berjanji akan membalaskan kematian Soleimani. Pakar Timur Tengah dari Universitas Padjajaran, Dina Sulaeman, mengatakan hubungan Indonesia dengan masing-masing AS dan Irak baik, sehingga dampak bilateral dalam konteks konflik ini tidak akan terpengaruh.  Namun, dampak yang mungkin dialami Indonesia adalah sebagai ekses, atau sampingan, jika konflik diantara dua negara itu terus mengalami eskalasi dan kemudian terjadi perpecahan perang.

Dina menyebutkan bahwa jika perang terjadi, ekonomi dunia akan terguncang dan Indonesia akan kena imbasnya juga. Hal ini, kata dia, terutama menyangkut ketersediaan minyak, mengingat ancaman Iran terkait penutupan sebuah selat di wilayahnya yang dilalui pengangkutan sekitar sepertiga minyak dunia.  Ia menambahkan bahwa selain ekonomi, ada juga kemungkinan berdampak pada sektor keamanan. Ia sebut bahwa konflik terbaru antar kedua negara yang sudah berlawanan ini, diawali dengan kematian seorang jenderal di Iran yang sangat aktif melawan ISIS di Suriah maupun di Irak.  Pemerintah Indonesia telah mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Amerika Serikat (AS) yang makin memanas pekan ini.

Pengaruh yang akan terasa adalah peredaran harga minyak dunia. Salah satu cara yang sedang diupayakan adalah dengan membangun kilang pengolahan atau refinery dan juga bagaimana lifting sekarang sumur-sumur minyak Pertamina harus segera dikerjasamakan dengan banyak pihak, tidak bisa dikontrol sendiri oleh Pertamina, supaya ada kembali sumber baru minyak.Harga patokan minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari melonjak 1,87 dolar AS menjadi menetap pada 63,05 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah diperdagangkan setinggi 64,09 dolar. Sementara itu patokan harga minyak lainya, minyak mentah brent untuk pengiriman Maret melonjak 2,35 dolar menjadi ditutup pada 68,60 dolar per barel di London ICE Futures Exchange. Para pedagang khawatir bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat berdampak pada produksi energi di wilayah kaya minyak itu, yang menyumbang hampir sepertiga dari pasokan minyak global, kata para ahli.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CONTOH PROGRAM PERULANGAN ARDUINO PADA RUNNING LED Pada postingan kali ini saya akan menunjukan salah satu contoh program menggunakan peru...